PERTAMA KALI DITEMUKAN DI INDONESIA
Keladi
tikus itu sendiri ditemukan pertama kali di Kabupaten Pekalongan Jawa Tengah,
tepatnya di Kecamatan Kedung Wuni, yaitu ketika Sri Asniati, anak tertua dari
Sri Hatmini Patoppoi sedang berkunjung ke rumah salah seorang kerabat atau adik
sepupu Sri Hatmini, Ibu Titin Komari, mantan anggota DPRD Kab Pekalongan yang
di halaman rumahnya banyak ditumbuhi tanaman Keladi tikus. Satu karung Keladi
tikus dibawa oleh Sri Asniati untuk diberikan kepada Ibunya di Jakarta.
Sebagian dikonsumsi dan sebagian lainnya ditanam di halaman rumah.
BELUM TERCANTUM DI DALAM LITERATUR INDONESIA.
Keladi
tikus itu sendiri telah diteliti dan dikembangkan oleh Prof. Chris KH Teo, MS
PhD sejak 1995 dan pada awalnya ia menamainya dengan nama latin Typhonium divaricatum yang sama sekali
tidak dikenal di Indonesia. Patoppoi yang ahli biologi perikanan dan pendiri
Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) Tegal pernah menanyakan kepada
kolega-koleganya yang berada di LIPI Jakarta dan IPB Bogor, juga tidak
menjumpai literatur yang mencantumkan tanaman itu, sedangkan Keladi tikus
sendiri adalah nama yang pertama kali dipopulerkan oleh Patoppoi dan anaknya,
Boni Patoppoi sejak 1998.
CIRI-CIRI TANAMAN.
Nama
Inggeris : Rodent tuber.
Nama
Botani : Typhonium flagelliforme.
Nama
Cina : Laoshu yu.
Termasuk
golongan tanaman rerumputan yang tumbuh berumpun di antara rerumputan liar di
tanah yang gembur, lembab dan teduh atau terlindung. Ciri khas tanaman adalah
kelopak bunganya yang menyerupai tikus dan ekornya sewaktu mekar. Bunganya
berwarna putih. Daun berwarna hijau halus, ujungnya berbentuk anak panah yang
melebar. Batang daun berwarna hijau keputihan. Akarnya membesar seperti umbi
berwarna putih. Termasuk tanaman kecil berukuran berat 15 – 20 gram setiap
rumpun tanaman dewasa.
HINDARI KEKELIRUAN.
Meskipun
banyak dijumpai Keladi tikus di tepi-tepi jalan, sawah dan kebun-kebun, tetapi
untuk mendapatkan Keladi tikus yang benar, kita harus berhati-hati terhadap
tanaman yang mirip Keladi tikus. Salah satu diantaranya adalah Talas kunting
atau Talas kerdil (Typhonium trilobatum).
Perbedaannya dengan Keladi tikus adalah daunnya yang membentuk tiga lekukan
tajam, bergelombang, berwarna hijau buram dan kelopak bunganya tidak berbentuk
tikus dan ekornya, tetapi melebar seperti lidah dan berwarna ungu. Jangan
menggunakan tanaman tersebut! karena akan mengakibatkan keadaan yang kurang
menguntungkan.
CARA PENGGUNAAN.
Ada 2
(dua) cara penggunaan Keladi tikus untuk terapi kanker.
1.
Minum
jus segar tanaman Keladi tikus.
Takaran
sekali minum 50 – 100 gram seluruh bagian dari tanaman ini yang meliputi akar,
batang, daun dan bunga. Pilihlah tanaman yang tua. Bersihkan dan rendam di
dalam air selama 15 – 30 menit. Tiriskan atau diangin-anginkan. Pembuatan jus
Keladi tikus dengan cara ditumbuk sampai halus dan merata dengan menggunakan
lumpang dan alu yang terbuat dari batu, keramik atau kayu kering. Jangan yang terbuat
dari logam
atau diblender! Kemudian diperas dan disaring. Jus diminum segera
setelah dibuat dan jangan disimpan di dalam botol atau dimasukkan ke dalam
lemari es. Campurkan ½ - 1 sendok teh madu untuk menghilangkan rasa
perih di tenggorokan. Sebaiknya jus diminum sebelum makan (perut kosong). Jika
memiliki gangguan pada lambung (maag), jus diminum sesudah makan (30 menit). Hati-hati! percikan
jus jangan
sampai terkena mata. Pergunakan sarung tangan plastik atau karet
pada saat pembuatan jus Keladi tikus. Untuk menghilangkan rasa gatal di tangan
dan kulit cukup dibilas atau dibasuh dengan air gula.
2.
Minum
Kapsul Keladi tikus.
Kapsul
Keladi tikus terbuat dari ekstrak kering tanaman Keladi tikus yang ditambahkan
tanaman herbal lainnya.
Aturan pakai :
2 – 3 kapsul, 3 kali per hari sebelum makan. Jika memiliki gangguan pada
lambung, sebaiknya diminum sesudah makan. Jika ada obat-obatan atau herbal
lainnya dipersilakan minum sebelum atau sesudahnya. Untuk mendapatkan Kapsul
Keladi tikus bisa menghubungi Patoppoi Herba Centre yang tersebar di beberapa
kota di Indonesia.
PENGARUH TERHADAP TUBUH.
Keladi
tikus tidak bersifat racun (toksin),
sehingga aman dikonsumsi meskipun dalam waktu yang relatif lama, bisa
bertahun-tahun. Keladi tikus melancarkan peredaran darah, dan membantu proses pengeluaran
racun tubuh (detoksifikasi). Keladi
tikus akan mengaktifkan sel-sel darah dan membentuk sistem kekebalan tubuh (imunostimulator) untuk melawan kanker
dan penyakit kekebalan tubuh lainnya. Keistimewaan mengkonsumsi Keladi tikus
adalah bahwa sel-sel kanker yang menyamar (molekuler)
dengan mudah dapat dikenali oleh sistem kekebalan tubuh (immune system). Akibatnya, sel-sel
kanker melakukan tindakan bunuh diri (apoptosis).
Keladi juga efektif untuk pencegahan kanker (cancer
preventive)
MEMBANTU PENGOBATAN MEDIS.
Penggunaan
Keladi tikus membantu mengatasi efek samping kemoterapi seperti rambut rontok,
mual, muntah, napsu makan hilang, badan terasa nyeri, perasaan tidak enak, dll.
Jika pasien menjalani operasi, Keladi tikus baru boleh dikonsumsi minimal 2
(dua) setelah operasi. Sedangkan wanita hamil diper-bolehkan mengkonsumsi
Keladi tikus pada saat usia kehamilan minimal 4 (empat) bulan.
EFEK SAMPING.
TIDAK ADA EFEK SAMPING, tetapi pada minggu-minggu awal pemakaian Keladi tikus,
kemungkinan akan terjadi krisis penyembuhan (healing
crisis) akibat dari proses detoksifikasi. Dan biasanya
akan menimbulkan gejala-gejala seperti perut terasa dikocok-kocok, diare, tinja
berwarna hitam, kentut berbau tajam, penumpukan riak, terganggunya periode menstruasi,
tungkai dan persendian terasa nyeri, terutama nyeri dan bengkak pada bagian
yang terserang kanker, badan terasa lemas. Jangan khawatir! gejala-gejala
tersebut timbul karena terjadi perlawanan dari sistem kekebalan tubuh (immune system) terhadap sel-sel kanker,
dan gejala-gejala tersebut akan hilang dengan sendirinya tanpa harus dihambat
oleh obat-obatan lainnya. Sebaiknya minum air putih yang banyak. Kondisi anda
akan lebih baik, silakan meneruskan pemakaian Keladi tikus ini. Jika kondisi
anda bertambah buruk, kurangi dosis pemakaiannya atau hentikan selama beberapa
hari, kemudian bisa dilanjutkan kembali. Tetapi jika dalam tiga minggu tidak
ada perubahan yang signifikan, silakan anda mencari pengobatan lain yang lebih
baik.
EFEKTIFITAS KELADI TIKUS.
Efektifitas
keladi tikus terhadap kanker, baru terbukti ketika dikonsumsi oleh seseorang
yang sangat membutuhkan pertolongan kesembuhan. Tentunya dengan keyakinan yang
kuat untuk bisa mengalahkan kanker tanpa harus banyak berargumentasi.
KHASIAT LAIN.
Selain
untuk semua jenis kanker, Keladi tikus juga berkhasiat untuk penyembuhan
penyakit-penyakit lain seperti kista, mioma, hepatitis, sinusitis, migraine
headache, wasir, ambeien, sakit pinggang, otot & persendian, pendarahan
usus, pendarahan otot, kesemutan, biang keringat, keringat berlebihan di malam
hari, keputihan, asam urat, pengapuran, keracunan, dll.
0 komentar:
Posting Komentar