Minggu, 14 Oktober 2012

KELADI TIKUS

 PERTAMA KALI DITEMUKAN DI INDONESIA
Keladi tikus itu sendiri ditemukan pertama kali di Kabupaten Pekalongan Jawa Tengah, tepatnya di Kecamatan Kedung Wuni, yaitu ketika Sri Asniati, anak tertua dari Sri Hatmini Patoppoi sedang berkunjung ke rumah salah seorang kerabat atau adik sepupu Sri Hatmini, Ibu Titin Komari, mantan anggota DPRD Kab Pekalongan yang di halaman rumahnya banyak ditumbuhi tanaman Keladi tikus. Satu karung Keladi tikus dibawa oleh Sri Asniati untuk diberikan kepada Ibunya di Jakarta. Sebagian dikonsumsi dan sebagian lainnya ditanam di halaman rumah. 
 
BELUM TERCANTUM DI DALAM LITERATUR INDONESIA.
Keladi tikus itu sendiri telah diteliti dan dikembangkan oleh Prof. Chris KH Teo, MS PhD sejak 1995 dan pada awalnya ia menamainya dengan nama latin Typhonium divaricatum yang sama sekali tidak dikenal di Indonesia. Patoppoi yang ahli biologi perikanan dan pendiri Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) Tegal pernah menanyakan kepada kolega-koleganya yang berada di LIPI Jakarta dan IPB Bogor, juga tidak menjumpai literatur yang mencantumkan tanaman itu, sedangkan Keladi tikus sendiri adalah nama yang pertama kali dipopulerkan oleh Patoppoi dan anaknya, Boni Patoppoi sejak 1998.

CIRI-CIRI TANAMAN.
Nama Inggeris : Rodent tuber.
Nama Botani    : Typhonium flagelliforme.
Nama Cina        : Laoshu yu.

Termasuk golongan tanaman rerumputan yang tumbuh berumpun di antara rerumputan liar di tanah yang gembur, lembab dan teduh atau terlindung. Ciri khas tanaman adalah kelopak bunganya yang menyerupai tikus dan ekornya sewaktu mekar. Bunganya berwarna putih. Daun berwarna hijau halus, ujungnya berbentuk anak panah yang melebar. Batang daun berwarna hijau keputihan. Akarnya membesar seperti umbi berwarna putih. Termasuk tanaman kecil berukuran berat 15 – 20 gram setiap rumpun tanaman dewasa.

HINDARI KEKELIRUAN.
Meskipun banyak dijumpai Keladi tikus di tepi-tepi jalan, sawah dan kebun-kebun, tetapi untuk mendapatkan Keladi tikus yang benar, kita harus berhati-hati terhadap tanaman yang mirip Keladi tikus. Salah satu diantaranya adalah Talas kunting atau Talas kerdil (Typhonium trilobatum). Perbedaannya dengan Keladi tikus adalah daunnya yang membentuk tiga lekukan tajam, bergelombang, berwarna hijau buram dan kelopak bunganya tidak berbentuk tikus dan ekornya, tetapi melebar seperti lidah dan berwarna ungu. Jangan menggunakan tanaman tersebut! karena akan mengakibatkan keadaan yang kurang menguntungkan.

CARA PENGGUNAAN.
Ada 2 (dua) cara penggunaan Keladi tikus untuk terapi kanker.
1.     Minum jus segar tanaman Keladi tikus.
Takaran sekali minum 50 – 100 gram seluruh bagian dari tanaman ini yang meliputi akar, batang, daun dan bunga. Pilihlah tanaman yang tua. Bersihkan dan rendam di dalam air selama 15 – 30 menit. Tiriskan atau diangin-anginkan. Pembuatan jus Keladi tikus dengan cara ditumbuk sampai halus dan merata dengan menggunakan lumpang dan alu yang terbuat dari batu, keramik atau kayu kering. Jangan yang terbuat dari logam atau diblender! Kemudian diperas dan disaring. Jus diminum segera setelah dibuat dan jangan disimpan di dalam botol atau dimasukkan ke dalam lemari es. Campurkan ½ - 1 sendok teh madu untuk menghilangkan rasa perih di tenggorokan. Sebaiknya jus diminum sebelum makan (perut kosong). Jika memiliki gangguan pada lambung (maag), jus diminum sesudah makan (30 menit). Hati-hati! percikan jus jangan sampai terkena mata. Pergunakan sarung tangan plastik atau karet pada saat pembuatan jus Keladi tikus. Untuk menghilangkan rasa gatal di tangan dan kulit cukup dibilas atau dibasuh dengan air gula.

2.     Minum Kapsul Keladi tikus.
Kapsul Keladi tikus terbuat dari ekstrak kering tanaman Keladi tikus yang ditambahkan tanaman herbal lainnya.
Aturan pakai : 2 – 3 kapsul, 3 kali per hari sebelum makan. Jika memiliki gangguan pada lambung, sebaiknya diminum sesudah makan. Jika ada obat-obatan atau herbal lainnya dipersilakan minum sebelum atau sesudahnya. Untuk mendapatkan Kapsul Keladi tikus bisa menghubungi Patoppoi Herba Centre yang tersebar di beberapa kota di Indonesia.

PENGARUH TERHADAP TUBUH.
Keladi tikus tidak bersifat racun (toksin), sehingga aman dikonsumsi meskipun dalam waktu yang relatif lama, bisa bertahun-tahun. Keladi tikus melancarkan peredaran darah, dan membantu proses pengeluaran racun tubuh (detoksifikasi). Keladi tikus akan mengaktifkan sel-sel darah dan membentuk sistem kekebalan tubuh (imunostimulator) untuk melawan kanker dan penyakit kekebalan tubuh lainnya. Keistimewaan mengkonsumsi Keladi tikus adalah bahwa sel-sel kanker yang menyamar (molekuler) dengan mudah dapat dikenali oleh sistem kekebalan tubuh (immune system). Akibatnya, sel-sel kanker melakukan tindakan bunuh diri (apoptosis). Keladi juga efektif untuk pencegahan kanker (cancer preventive)

MEMBANTU PENGOBATAN MEDIS.
Penggunaan Keladi tikus membantu mengatasi efek samping kemoterapi seperti rambut rontok, mual, muntah, napsu makan hilang, badan terasa nyeri, perasaan tidak enak, dll. Jika pasien menjalani operasi, Keladi tikus baru boleh dikonsumsi minimal 2 (dua) setelah operasi. Sedangkan wanita hamil diper-bolehkan mengkonsumsi Keladi tikus pada saat usia kehamilan minimal 4 (empat) bulan.

EFEK SAMPING.
TIDAK ADA EFEK SAMPING, tetapi pada minggu-minggu awal pemakaian Keladi tikus, kemungkinan akan terjadi krisis penyembuhan (healing crisis) akibat dari proses detoksifikasi. Dan biasanya akan menimbulkan gejala-gejala seperti perut terasa dikocok-kocok, diare, tinja berwarna hitam, kentut berbau tajam, penumpukan riak, terganggunya periode menstruasi, tungkai dan persendian terasa nyeri, terutama nyeri dan bengkak pada bagian yang terserang kanker, badan terasa lemas. Jangan khawatir! gejala-gejala tersebut timbul karena terjadi perlawanan dari sistem kekebalan tubuh (immune system) terhadap sel-sel kanker, dan gejala-gejala tersebut akan hilang dengan sendirinya tanpa harus dihambat oleh obat-obatan lainnya. Sebaiknya minum air putih yang banyak. Kondisi anda akan lebih baik, silakan meneruskan pemakaian Keladi tikus ini. Jika kondisi anda bertambah buruk, kurangi dosis pemakaiannya atau hentikan selama beberapa hari, kemudian bisa dilanjutkan kembali. Tetapi jika dalam tiga minggu tidak ada perubahan yang signifikan, silakan anda mencari pengobatan lain yang lebih baik.

EFEKTIFITAS KELADI TIKUS.
Efektifitas keladi tikus terhadap kanker, baru terbukti ketika dikonsumsi oleh seseorang yang sangat membutuhkan pertolongan kesembuhan. Tentunya dengan keyakinan yang kuat untuk bisa mengalahkan kanker tanpa harus banyak  berargumentasi.

KHASIAT LAIN.
Selain untuk semua jenis kanker, Keladi tikus juga berkhasiat untuk penyembuhan penyakit-penyakit lain seperti kista, mioma, hepatitis, sinusitis, migraine headache, wasir, ambeien, sakit pinggang, otot & persendian, pendarahan usus, pendarahan otot, kesemutan, biang keringat, keringat berlebihan di malam hari, keputihan, asam urat, pengapuran, keracunan, dll.


0 komentar:

Posting Komentar