Minggu, 14 Oktober 2012

Kemoterapi


Apakah kemoterapi itu?
Setelah operasi, sel-sel kanker kemungkinan masih tertinggal di dalam tubuh. Dengan alasan agar kanker tidak cepat menyebar, dokter merekomendasi-kan anda untuk menjalani kemoterapi yaitu dengan menginjeksikan obat-obat beracun atau sitotoksik melalui selang infus atau melalui oral. Obat-obatan kemo didesain untuk bisa membunuh sel-sel kanker, tetapi obat-obatan itu tidak bisa menyeleksi atau mendiskriminasi antara sel kanker dan sel yang sehat. Sel-sel yang dihasilkan di dalam sumsum tulang dan sel-sel pertumbuhan rambut juga teracuni. Dokter menyarankan kemoterapi karena tidak ada pilihan lain. Kemoterapi dilakukan dengan alasan-alasan sebagai berikut :
·        Untuk mengontrol pertumbuhan tumor.
·        Mengurangi gejala-gejala yang timbul seperti nyeri hebat.
·        Menyusutkan tumor sebelum dilakukan operasi.
·      Menghancurkan sel-sel kanker yang masih tertinggal setelah pengangkatan tumor, sehinga kekambuhan menjadi lambat.
·        Kemoterapi tanpa operasi atau radioterapi tidak bisa mengobati kanker.
  

Beberapa jenis obat kemo yang biasa direkomendasikan adalah : carboplantin, cisplantin, cyclophosphamide, dexorubicin, etoposide, 5-fluorouracil atau 5-FU, gemzar (gemcitabine), leucovorin, mytomycin, ifosfamide, taxol (paclitaxel), taxotere (docetaxel), topotecan, vinblastin, vincristine, adriamycin.

Efek samping kemoterapi.
Kebanyakan pasien kanker mengalami efek samping setelah menjalani kemoterapi. Berikut ini adalah beberapa efek samping yang diakibatkan kemoterapi :
·        Mual, muntah-muntah, napsu makan hilang, rambut rontok dan kulit kering.
·   Berkurangnya jumlah sel-sel darah seperti : leukosit, thrombosit dan platelet menurun.
·  Infeksi, pendarahan, badan terasa capek/lelah, gangguan pendengaran dan penglihatan.
·        Kerusakan jantung, hati dan ginjal, diare, sembelit.
·        Mati rasa pada jari-jari tangan dan kaki.
·        Kencing berdarah dan buang air besar bercampur darah. BAB berwarna hitam.
·    Sakit pada bibir dan mulut, sering haus, sulit menelan, mulut dan tenggorokan kering.
·        Lemas, lumpuh, bingung, perasaan pinsan, sulit tidur, demam, penglihatan kabur.
·  Ruam kulit gatal-gatal, tulang sendi dan otot kaku, detak jantung cepat, sulit kencing.
·        Bengkak pada wajah, kaki, pergelangan kaki dan betis, keringat berlebihan.
·        Menstruasi terlambat atau tidak teratur, mata dan kulit kuning.

Apakah harus menjalani kemoterapi ?
Kami tidak memiliki hak untuk menjawab pertanyaan ini, itu adalah hak anda sendiri. Kami tidak akan menghalang-halangi langkah anda, bahkan kami siap memberi dukungan moril jika memang diperlukan. Sebelum memutuskan hal tersebut alangkah baiknya anda berpikir lebih bijaksana dan obyektif, tanpa harus menyinggung perasaan dokter dan ahli onkologi lainnya, silakan pelajari fakta-fakta  berikut ini :
·        Kemoterapi hanya menghambat kankernya, bukan menyembuhkan.
·        Kemoterapi tidak efektif untuk semua jenis kanker yang sudah menyebar. 
·     Kemoterapi juga menyebabkan tumor atau kanker sekunder beberapa tahun setelah selesai kemoterapi.
·       Beberapa pasien tidak respon terhadap kemoterapi, karena takut efek sampingnya.
·    Studi menunjukkan keberhasilan kemoterapi untuk menyelamatkan nyawa pasien dan bisa bertahan selama 10 tahun adalah 20%.
·        Biaya kemoterapi mahal.
·        Pasien yang tidak menjalani kemoterapi hidup lebih lama daripada yang menjalani.
·   Kebanyakan dokter atau ahli onkologi tidak akan menjalani kemoterapi apabila mereka terkena kanker, demikian juga keluarga mereka.
·        Menyusutnya tumor bukan berarti sel-sel kanker sudah mati.
·        Sisa-sisa racun kemoterapi yang ada di dalam tubuh beresiko terbentuknya kanker baru.
·        Terlalu sering kemoterapi membuat sel-sel kanker kebal terhadap racun-racun itu.
·        Kanker menyebabkan menurunnya sistem kekebalan tubuh.
·        Kemoterapi membunuh sel-sel kanker, juga membunuh pasiennya.

1 komentar:

  1. Terima kasih infromasinya sangat bermanfaat seklai ..
    oya untuk tambahan referensi mungkin bisa juga baca2 disini http://www.tanyadok.com/kesehatan/jangan-takut-dengan-kemoterapi

    BalasHapus