Minggu, 14 Oktober 2012

Radioterapi

Apakah radioterapi itu?
Radiasi atau penyinaran merupakan salah satu pilihan pengobatan modern atau konvensional yang sering direkomendasikan oleh dokter onkologi. Radioterapi dilakukan bertujuan membunuh sel-sel kanker yang tidak bisa diangkat melalui pembedahan atau operasi. Tidak seperti kemoterapi yang secara acak meracuni sel-sel darah, substansi radioaktif ditembakkan terfokus hanya kepada sasaran yang terlihat, yaitu areal seputar jaringan tumor itu. Pada kanker yang telah menyebar, radioterapi bisa bersifat paliatif yaitu dengan membantu mengurangi nyeri dan pembengkakan. Berikut ini adalah beberapa hal penting yang perlu diperhatikan berkaitan dengan Radioterapi :

·  Dosis tinggi radiasi sangat dibutuhkan untuk menghasilkan efek maksimal membunuh sel-sel  kanker di dalam tubuh manusia.
·        Dosis rendah radiasi tidak efektif untuk membunuh sel-sel kanker.
·        Dosis tinggi radiasi mengakibatkan kerusakan jaringan normal sekelilingnya.
·        Radioterapi menurunkan sistem kekebalan tubuh.
·        Radiasi memicu pertumbuhan tumor baru.
·        Studi menunjukkan bahwa 17% pasien kanker mengalami penyebaran atau tumor sekunder 20 tahun kemudian setelah menyelesaikan siklus radioterapi.
·        Menyusutnya tumor bukan berarti sel-sel kanker sudah mati.
·        Radioterapi membunuh sel-sel kanker, juga membunuh orangnya.
·        Kebanyakan radioterapi tidak menyembuhkan kanker.
·        Setelah radioterapi akan ada lebih banyak kanker yang bermunculan.

Efek samping radioterapi.
Beberapa pasien yang menjalani radioterapi akan mengalami gejala-gejala sebagai berikut :
·       Lelah, capek dan lemas, dua minggu setelah radioterapi dan  dua atau tiga minggu setelah radioterapi dihentikan.
·  Mual setelah satu jam manjalani radiasi dan akan hilang dengan sendirinya beberapa jam kemudian.
·        Muntah-muntah dan napsu makan hilang.
·        Rambut atau bulu-bulu badan rontok terbatas pada daerah yang di-radiasi.
·        Kulit terbakar dan melepuh.
·        Distorsi atau cacat pada jaringan yang mendapatkan radiasi.
·        Nyeri, bengkak dan badan terasa kaku.
·        Pembuluh darah mengalami pecah terjadi dua tahun setelah selesai radioterapi.
                                                                                                                                      
Jika radiasi dilakukan pada daerah di atas dada atau kerongkongan, maka beberapa pasien akan mengalami gejala-gejala sebagai berikut :

·        Kerongkongan dan tenggorokan sakit, sulit menelan dan nyeri sangat.
·        Batuk kering dan perut terasa panas.
·        Pneumonitis atau radang paru-paru dan demam ringan.
·        Tulang iga rapuh dan arthritis.

Apakah harus menjalani radioterapi ?
Jawabannya adalah sama dengan kemoterapi, itu adalah terserah anda, baik buruknya adalah anda sendiri yang akan merasakan. Jangan bertaruh untuk suatu tujuan yang tidak jelas dan  penyesalan hanya ada di akhir cerita. Supaya anda tidak ragu, perlu dipertegas kembali, bahwa radioterapi tidak menyembuhkan kanker, tetapi hanya menghambat pertumbuhan kankernya saja.

0 komentar:

Posting Komentar